Minggu, 13 Januari 2013

polarisasi cahaya


POLARISASI CAHAYA
Polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar dari gelombang. Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya merupakan gelombang transversal. 

Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah getar.  Suatu gelombang yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang tak terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memilki satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi. 

Gejala polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali yang dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang pada tali dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah tersebut.  

Sinar alami seperti sinar Matahari pada umumnya adalah sinar yang tak terpolarisasi. Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara, antara lain karena peristiwa pemantulan, pembiasan, bias kembar, absorbsi selektif, dan hamburan.  

1. Polarisasi karena Pemantulan 
Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang sebesar 57o, maka sinar yang terpantul akan merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin. 
Apabila cermin II diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak terpolarisasi menjadi sinar yang terpolarisasi, sedangkan  analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar terpolarisasi atau tidak.


2. Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan 
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan para ilmuwan Fisika menunjukkan bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90o. 
Di mana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang terpolarisasi sempurna, sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian.  Sudut datang sinar yang dapat menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan merupakan sinar yang terpolarisasi. 
Sudut datang seperti ini dinamakan sudut polarisasi (ip) atau sudut Brewster. Pada saat sinar pantul dan
sinar bias saling tegak lurus (membentuk sudut 90o) akan berlaku ketentuan bahwa :
i' + r = 90o atau r = 90o - i
Dari hukum Snellius tentang pembiasan berlaku bahwa :



3. Polarisasi karena Bias Kembar (Pembiasan Ganda) 

Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.  

Cahaya yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang terpolarisasi.











4. Polarisasi karena Absorbsi 
Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.  

Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.






5. Polarisasi karena Hamburan 
Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya.











6. Pemutaran Bidang Polarisasi
Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula pasir, maka arah polarisasinya dapat berputar







TUGAS FISIKA OPTIK
“POLARISASI CAHAYA “

DISUSUN OLEH          :         AHMAD FAIQ ALMUTTAQI  {20110366}
ANIL JULIANSAH               {201100861}
BRIAN MAHARDIKA           {29110241}
HARY SUTEJO                    {29110808}
KURNIA EKO SATRIO         {29110651}
MUADZ BUCHORI               {24110522}
REZA JANUAR ISKANDAR {25110800}





PTA 2013
UNIVERSITAS GUNADARMA






Selasa, 01 Januari 2013

Tugas Softkill Bahasa Indonesia

Cara berternak love bird
BERTERNAK BURUNG LOVEBIRD 
Berternak burung lovebird adalah salah satu hal yang sangatlah menyenangkan. Bagaimana tidak,lovebird adalah salah satu burung yang unik,selain variasi warna bulunya yang cantik,perilakunyapun sangat enerjik dan lucu. Berternak burung lovebird juga dapat dijadikan sebagai usaha sampingan.
   Saat ini saya akan membahas tentang lovebird fischer atau sering dikenal dengan lovebird kacamata(klep). kenapa saya membahas lovebird fischer?,karena saya lihat burung in banyak digemari diberbagai daerah,seperti solo.lovebird fischer saat ini sedang populer dan harganyapun meroket tinggi. Saat ini saya akan share beberapa gambar lovebird fischer atau lovebird kacamata(klep).

PERBEDAAN LOVEBIRD JANTAN DAN LOVEBIRD BETINA

*Ciri-ciri lovebird jantan: Bentuk tubuh lebih ramping,cupit udang runcing,posisi kaki saat bertengger sempit.
*Ciri-ciri lovebird betina: Bentuk tubuh gemuk,cupit udang lebar,posisi kaki saat bertengger lebar,biasanya pada waktu musim berkembangbiak sering membawa potongan kayu atau ranting ke dalam glodok (unjal).
         Perlu diketahui,dalam berternak burung lovebird sangat dibutuhkan kesabaran dan rasa sayang. Karena dengan rasa sayang tersebut akan timbul perhatian yang lebih dalam memelihara burung lovebird.  




HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN DALAM BERTERNAK BURUNG LOVEBIRD
1.Sangkar besi atau kawat
   untuk menghemat biaya kita bisa memakai sangkar dengan ukuran minimal 60cm x 50cm x 45cm untuk
   sepasang indukan lovebird.
2.Kotak kayu atau glodok
   kotak kayu atau glodok sangat penting,karena akan dipakai untuk bertelur dan mengerami telur.
3.Tenggeran
   biasanya akan dipakai untuk bertengger dan pada musim berkembangbiak sering dipakai untuk kawin.
4.Tempat makan dan minum
    catatan: "bersihkan tempat makan dan minum setiap hari,kemudian ganti air untuk minum setiap hari,hal        ini untuk menjaga agar burung lovebird tetap sehat dan terhindar dari penyakit".
5.Pakan dan Vitamin
   burung lovebird termasuk burung pemakan biji-bijian,tetapi untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal    berikan juga sayuran yang segar. Untuk pakan lovebird antara lain: Kenari seet,Milet,Kwaci,Biji sawi dan      untuk sayuran: Kangkung. Kemudian untuk menjaga kesehatan dan agar burung tetap fit,berikan vitamin        yakni dengan Vitalur,Alami,Growvit atau yang lainnya. Berikan 2x dalam seminggu campurkan pada air          minumnya.
6.Bersihkan kandang atau sangkar minimal seminggu sekali.

USIA KAWIN,BERTELUR DAN MENETAS


          Usia burung lovebird untuk dijodohkan kurang lebih pada usia 10bulan. Satu minggu setelah kawin burung lovebird akan bertelur dan tiap 2hari telur akan bertambah hingga semua telur keluar (tergantung kondisi lingkungan setempat). Setelah 21-23hari telur akan menetas dan umur 1,5bulan anakan lovebird akan keluar dari glodo